Karena Sejarah Mencatat Mereka Telah Berkhianat dan Serakah ! |
Karena Sejarah Mencatat Mereka Telah Berkhianat dan Serakah !
Terus menerus, sebagian besar warga Tionghoa menggugat kenapa mereka tdk boleh memiliki tanah di Jogja... Ya karena sejarah mencatat mereka telah berkhianat, serakah ! Tak hanya di Jogja utk melihat tabiat mereka, bagaimana di daerahmu ?
Sebagian besar mereka memang seperti itu.. .
Begitulah Ustadz Salim A Fillah menceritakan.
"Tidak lama setelah kemerdekaan, rakyat pribumi berjuang mempertahankan kemerdekaan RI dari serangan Agresi Militer Belanda II pada Desember 1948. Namun, saat itu, begitu banyak etnis Cina lebih memilih membantu pasukan Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.
Saat itu, bantuan etnis Cina kepada Belanda berupa material uang dan berbagai sarana lainnya. Sultan IX sendiri melihat dengan sangat kentara, etnis Cina yang ada di Yogyakarta justru berpihak dan memberikan sokongan ke Belanda.
Melihat pengkhianatan Etnis Cina saat itu, Sultan Hamengkubuwono IX langsung mencabut hak kepemilikan tanah terhadap etnis Tionghoa di Yogyakarta. Tahun 1950, ketika NKRI kembali tegak dan berhasil dipertahankan dengan keringat dan darah,
Pemerintahan Soekarno-Hatta telah meminta etnis Cina segera eksodus dari Yogyakarta dan Indonesia. Dua proklamator kemerdekaan RI tersebut tidak bisa memaafkan etnis Cina yang melakukan pengkhianatan.
Untung saja, yang memimpin Yogyakarta dan menjadi Menteri Pertahanan di Indonesia adalah Sultan HB IX yang masih berbaik hati. Saat itu, Etnis Cina tidak diusir dari Yogyakarta dan masih diperkenankan tinggal . Namun hanya diperkenankan sebagai tetangga. Karena, bagaimanapun, Etnis Cina telanjur berkhianat. “Tinggallah di Jogja. Tapi, maaf, saya cabut satu hak anda, yaitu hak untuk memiliki tanah,” tegas Sultan HB IX..
Buka juga :
Buka juga :
0 Comments